Notification

×

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Iklan

Hosting Unlimited Indonesia

Tag Terpopuler

Bupati Mojokerto Meresmikan Monumen Garuda Yang Menghadap Ke Depan

Minggu, 18 September 2022 | September 18, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-19T01:42:38Z



Mojokerto||Mimbar-Demokrasi.Com

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama tokoh agama, dan sejumlah pejabat meresmikan Monumen Garuda Pancasila yang dibangun Ponpes Segoro Agung Trowulan. Peresmian tersebut berlangsung di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jumat (16/9/2022) malam.

Peresmian Monumen Garuda Pancasila tersebut dipimpin oleh Romo KH Husein Ilyas, selain didampingi Bupati Mojokerto, turut mendampingi juga anggota Komisi 8 DPR RI, perwakilan DPRD Jatim, pengasuh Ponpes Segoro Agung, KH Agung Bimo Agus Sunarno, serta sejumlah pejabat lainnya.

Informasi ini kami dapatkan dari media online yang sudah layang, Dengan diresmikan Monumen Garuda Pancasila ini, pemberitaan sudah menyebar sangat luas, Bupati Ikfina berharap mampu mengingatkan dan meneguhkan nilai-nilai kebhinekaan masyarakat.

“Kabupaten Mojokerto yang berdasarkan peninggalan sejarah, bukti-bukti sejarah yang ada, merupakan pusat kerajaan Majapahit, yang menjadi cikal bakal NKRI. Di sini dulu para leluhur pemersatu bangsa ini menorehkan sejarah, memperjuangkan dan mewariskan nilai-nilai luhur bangsa, sehingga hingga saat ini kita masih dalam ikatan persaudaraan yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain,” harap Ikfina.

Di tempat yang lain,team kami berkomunikasi dengan warga atau Nara sumber yang paham banget tentang bentuk fisik Garuda yang sebenarnya , beliau mengkritik dengan adanya peresmian lambang Garuda yang ada di daerah Mojokerto,bahkan peresmian tersebut di hadiri Bupati Mojokerto dan pejabat lain nya

Di dalam koordinasi kami dengan narasumber, beliau bertanya,kenapa sekarang kepala Garuda tidak menghadap Kanan, ada apa ini , apakah ada oknum yang melaburkan sejarah RI bahkan menyesatkan NKRI

Harapan kami,mohon untuk di tindak lanjut permasalahan ini, karena ini tidak sesuai dengan konstitusi dan berkaitan dengan sejarah bangsa,"lanjut ujarnya (Redaksi)

×
Berita Terbaru Update