SURABAYA//MIMBAR-DEMOKRASI.COM
SURABAYA, - Pasca penangkapan 7 orang terlibat pesta narkoba di JW Club Jl Kalibokor Surabaya melibatkan seorang ASN asal Tulungagung masih menyimpan misteri hingga kini. Berkembangnya kabar burung bahwa mereka bertujuh telah bebas semuanya dengan dalih rawat jalan dari BNNP.
Benarkah demikian?
Mari kita telusuri perjalanan prosesnya.
Setelah mendapat informasi bahwa ke 7 orang tersebut sudah menghirup udara bebas, awak media melakukan penelusuran ke BNNP guna mendapat keterangan langsung di bagian TAT BNNP.
Menurut Sofi Silvia pihaknya telah menerima 7 orang tersebut dari pihak Polda Jatim. Untuk melanjutkan proses dari penanaman terhadap para pengguna ini pihaknya memberikan rujukan kepada beberapa tempat rehab yang ada di Surabaya. Salah satunya adalah tempat rehab PLATO.
"Semua 7 orang tersebut sudah kami arahkan ke tempat rehab dan kami bagi. Jadi kenapa kami pisah, supaya semua kebagian." Terang Sofi saat di konfirmasi oleh awak media.
Tak cukup hanya di BNNP awak mediapun meminta petunjuk kepada pihak PLATO. Dalam kesempatan ini Indra sebagai pengurus memberikan penjelasan dan membenarkan bahwa pihaknya sempat kedatangan seorang yang di rujuk kepadanya. Indra juga membeberkan bahwa orang tersebut adalah seorang ASN asal Tulungagung yang terlibat penangkapan di JW Club.
"Orang tersebut masuk ke PLATO hanya 1 hari, setelah itu di pindah ke BNNK Tulungagung. Untuk biayanya saya tidak berani memberikan keterangan karena ada PH yang menanganinya, coba silahkan kalian menghubungi PH nya." Beber Indra kepada awak media.
Di sini sempat terjadi kehancuran, sebenatnya apa yang terjadi. Penjelasan PH ternyata bertolak belakang dengan penjelasan Indra pengurus PLATO. Tentu saja hal ini membuat awak media semakin penasaran. Demi terungkapnya misteri yang ada, awak media menghubungi Diki sebagai PH yang di maksud.
" Semua itu gak benar mas, isu yang berkembang mereka di kenakan biaya 100 juta, 300 juta, 700 juta, itu semua bohong mas. Mereka 7 orang itu sudah di rekomendasi oleh BNNP untuk rawat jalan. Jadi gak pakai rehab mas."
Disinilah kerancuan informasi mulai semakin terkuak. Bahwa keterangan PH dan pengurus rehab ternyata berbeda. Kemudian PH merasa terpojok dengan sejumlah pertanyaan awak media, dirinya mengarahkan kepada Kasubdit Narkoba Polda Jatim.
" Mas silahkan menanyakan langsung ke Kasubdit ya, kami tegak lurus kepada Kasubdit mas." Dengan sedikit berkelit Diki mengarahkan awak media kepada Windi sebagai Kasubdit.
( TEAM )