Surabaya//Mimbar-Demokrasi.Com
Surabaya - Dugaan diketahui membuang limbah air bercampur lumpur melalui mesin penyedot ke aliran sungai kecil di kawasan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut Surabaya. Proyek pembangunan milik PT. Mega Depo Indonesia (MDI) menyangkal.
Hal ini setelah diklarifikasi oleh awak Media , kepada pelaksana proyek Bapak Subur. Bahwa pihaknya membantah dengan beralibi membutuhkan air sungai untuk keperluan pekerjaan pembangunan.
"Kita buang lumpur pakai truck, jadi, kita ngambil air karena pekerjaan kita pakai air. Kalau tidak ada hujan, kita ambil air ke sungai, itu ada mesinnya mas," ucap Subur saat ditemui awak media pada Jum'at Siang (10/02/2023).
Masih kata Subur, kalau kita buang lumpur itu tidak ada pompanya, dari awal kita sudah diperingatkan melalui AMDAL kalau tidak boleh membuang lumpur.
"Bahkan kita toilet tidak membuang langsung ke sungai," ungkapnya.
Sementara itu, salahsatu warga yang tinggal dikawasan tersebut, menyayangkan pihak proyek pembangunan PT. MDI Surabaya, atas pengambilan air di sungai untuk kebutuhan pengerjaan proyek.
Dalam keterangannya, masak proyek besar mengambil air ke kali yang kotor dan berbau. Apa gak bisa membeli air PDAM.
"Kalau menurut saya, ya.. tidak mungkin mengambil air ke kali Kedung Baruk. Mungkin alasannya saja karena ketahuan pas membuang air bercampur lumpur ke kali," tutur warga dengan nada heran.
Lanjut warga yang tidak ingin disebutkan namanya itu juga melontarkan, kalau dipikir secara logika. Kenapa kok tidak mengambil air di aliran sungai besar Jagir.
"Kalau itupun memang benar-benar butuh air untuk keperluan pekerjaan. Kan proyek punya mobil truk besar-besar dan ada pula mesin penyedot. Lalu kenapa kok tidak mengambil air disana (sungai besar Jagir), dan malah mengambil air kali yang keruh dan berbau," ucapnya
"Kalau pun perusahaan ini mengambil air di kali, apakah perusahaan ini sudah mempunyai Amdal pemanfaatan Sumber Daya Air ? Ini juga perlu di pertanyakan mas,"Sambungnya warga
Gak apa-apa kalau memang pihak proyek mengelak atas tudingan membuang air bercampur lumpur ke kali Kedung Baruk.
"Tapi nanti kalau pas kegiatan duduk bersama di kantor Kelurahan Kedung Baruk, pada tanggal 14 saya menginginkan pihak proyek hadir untuk memberikan penjelasan kepada warga," sambunnya. ( Red )