Surabaya || Mimbar-Demokrasi.com
Semenjak Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak dipimpin AKBP Anton Elfrino Trisanto banyak kejanggalan yang terjadi dikalangan kepolisian. Para perwira kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Perak seakan tidak mau bersahabat serta dibilang tertutup dengan para partawa.
Seperti yang terjadi kepada pimpinan redaksi media Hallojatim Abd Rahman, usai anggotanya mendapat informasi penangkapan kasus pencuri HP di Warkop dikawasan Jatipuro pada hari Minggu (14/08/2022), Dantim Unit Resmob Polres Pelabuhan Tanjung Perak malah memblokir nomor.
Dalam konfirmasi tersebut, pimpinan redaksi media Hallojatim sangat sopan dan ada penulisan mohon maaf. Namun Dantim Unit Resmob bernama Suud malah memblokir seolah-olah kepolisian sudah tidak butuh publikasi dari wartawan online.
Abd Rahman menyayangkan jika saat dirinya mengkonfirmasi dengan sopan kepada Dantim Unit Resmob Polres Pelabuhan Tanjung Perak nomornya malah diblokir.
"Hal tersebut tidak sesuai dengan apa yang ada dalam program Kapolri yang berbunyi, setiap wartawan yang melakukan konfirmasi, perwira Polri wajib membalas dan menerangkan agar dalam pemberitaan media dapat seimbang," terang Pimred media Hallojatim kepada wartawan ini Rabu (17/08).
Lanjut Abd Rahman, para perwira kepolisian Resort Pelabuhan Tanjung Perak tidak seperti yang dulu selalu memberikan informasi mengenai setiap konfirmasi para wartawan.
"Dulu semua perwira di Polres Pelabuhan Tanjung Perak semuanya enak, kalau konfirmasi selalu di jawab atau ditemui jika mau ke Mako. Namun sejak Kapolres di pimpin AKBP Anton Elfrino Trisanto, semua berubah 190 derajat," jelasnya.
"Mungkin kebijakan dari pimpinannya mungkin yang tidak mau dikonfirmasi wartawan. Kapolresnya aja alergi dengan wartawan apalagi anak buahnya," ungkapnya. (Basori).
