SAMPANG//MIMBAR-DEMOKRASI.COM
Sampang – Lahan-lahan pertanian mengering. Sungai tak lagi mengalir. Hanya tersisa genangan. Itu pun sudah keruh. Begitulah kondisi kekeringan di Dusun sorak kampung gunungan jalan annaqsabandiyah
Kecamatan Tambelangan Kabupaten Sampang. Sudah lima bulan kekeringan melanda daerah tersebut.
Suplai air bersih juga tidak memadai. Bantuan pemerintah belum sepenuhnya dirasakan daerah terdampak. Untuk mendapatkan air bersih, warga hanya memanfaatkan sisa-sisa genangan air sungai yang keruh Pada hari Kamis tanggal.(28/09/2023)
”Kalau untuk minum,Mitak punya tetangga tanah di sekitar genangan air sungai,air resapan. Kalau untuk minum, dimasak dulu. Kekeringan tahun ini lebih parah dari sebelumnya,” ungkap Munawaroh, warga setempat.
Munauwaroh Saat ditemui awak media
Peristiwa Terkini News.id, perempuan 27 tahun Munawarorh itu juga mengambil air bersih dari lubang dengan kedalaman sekitar 60 sentimeter Sungai warga. Satu jerigen terisi penuh.
”Memang seperti ini, kalau sore lebih ramai yang datang. Mandi sama ambil air,” ucapnya.
Selain itu juga ada warga yang membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan. Per Dua tangki seharga Rp 180 ribu–Rp 220 ribu. Jika membeli air bersih 1.000 liter, harganya Rp 150 ribu. Menurut dia, beberapa sumur warga ada juga yang tidak sepenuhnya mengering.
”Tapi kalau di sumur-sumur biasanya sehari cuma bisa mengisi dua jeriken. Banyak antre yang mau ngambil,” terangnya.
Dia berharap segera ada bantuan air bersih dari Pemkab Sampang. Dengan begitu, warga yang terdampak kekeringan bisa terbantu menghadapi musim kemarau. ”Kalau ada, kami sangat mengharapkan bantuan,” harapnya.( red )