Gresik//MIMBAR-DEMOKRASI.COM
Gresik - Entah apa yang merasuki Kapolres Gresik AKBP Aditya langsung memblokir kontak wartawan yang memberitakan dugaan pelepasan dua tersangka bandar Judi.
Pasca, pemblokiran berlangsung, kini wartawan Metro Pos News.Id, menjadi kesulitan untuk bisa mendapatkan jawaban konkrit terkait penangkapan tersangka 2 tersangka 2 bandar Judi. Sedangkan, tupoksi Polri harusnya membangun transparasi respontif berkeadilan.
Hal itu langsung mendapatkan reaksi keras dari praktisi hukum Dentuman Djati SH.. Hal, itu tidak mencerminkan attitut yang baik bagi pejabat Kepolisian.
Bahwa tindakan Kapolres Gresik melanggar program Presisi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Msi.
"Seharusnya perlu di klarifikasi kepada pihak yang mendapatkan informasi tersebut, setelahnya itu baru konfrontasi tidak langsung memblokirnya," ujar Dentuman Djati, Kamis (30/3/23).
Dentuman Djati, meminta kepada Kapolda Jatim Irjen Toni Hermanto bertindak tegas terhadap oknum polisi yang menjabat sebagai Kapolres Gresik.
Diberitakan sebelumnya, Terkini, kasus yang dinilai mempermalukan citra Institusi Polri dan mencoreng nama baik Kota Gresik.
Menurut keterangan sumber informasi yang mewanti- wanti tidak mau disebut namanya mengatakan, kedua tersangka ditangkap dilokasi Wadeng Sidayu Gresik 1 bulan yang lalu.
"Tapi sangat disayangkan usai ditangkap selang 1 hari dua tersangka bandar inisial R dan K diduga dilepas dengan adanya imbalan," ujar sumber informasi inisial A, kepada media ini, Selasa (28/03/23).
Faktanya, saya waktu penangkapan. Saya sendiri ada dilokasi. Besok sorenya saya sendiri ketemu temen saya yang diduga tersangka. Dia sendiri berbicara sama saya diduga mengeluarkan uang tebusan sebesar 100.000.000. (seratus juta rupiah)," pungkasnya sumber informasi. ( Red )
